Senin, 25 April 2016

Persiapan Pergelaran Teater di Sekolah

Persiapan Pergelaran Teater di Sekolah

Persiapan pagelaran teater merupakan tahap kedua dalam pergelaran. Persiapan pergelaran Teater mengandung pengertian sebagai suatu tindakan yang dilakukan seorang Pimpinan Produksi dalam upaya menyukseskan pergelaran dengan pemanfaatan potensi yang ada dan memberdayakan peluang yang memungkinkan.

Pemanfaatan potensi yang ada mengandung pengertian berupa dukungan moral, keuangan, guru, dan fasilitas sarana prasarana yang dimiliki sekolah termasuk partisipasi dari orang tua kalian harus benar-benar dijadikan sumber penting yang dapat menunjang keberhasilan pergelaran. Pemberdayaan peluang yang memungkinkan adalah sikap optimis yang harus diciptakan oleh seorang penggiat seni, yakni Pimpinan Produksi, tetapi dengan kalkulasi secara efektif dan efisien. Peluang yang ada adalah menjalin kerjasama dengan pihak-pihak yang memungkinkan, yakni : para donator, dunia usaha dan lembaga pemerintah/ swasta dengan jalan kemitraan.

Dengan upaya menjalin kemitraan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pergelaran yang tidak dimiliki pergelaran pergelaran atau sekolah, diantaranya: pencarian dana, kerjasama sponsorship, publikasi dan kemudaham-kemudahan lain dalam memperlancar kegiatan administrasi pergelaran.

Persiapan pergelaran yang dilakukan panitia dan penyaji seni adalah dua hal faktor penting yang perlu memperoleh perhatian. Hal ini, membuktikan apabila diantara salah satu faktor terjadi kelemahan, pergelaran Teater dapat dikatakan gagal atau kurang berhasil. Dengan demikian, dua faktor itu sangat menentukan keberhasilan Teater. Oleh sebab itu kegiatan perencanaan dan kesiapan yang matang adalah kunci yang harus dilakukan setiap pergelaran pergelaran dan kreator seni penyaji kesenian, termasuk pergelaran Teater di sekolah.

Tujuan Persiapan Tujuan persiapan adalah sebagai tolak ukur dari awal suatu keberhasilan pelaksanaan dalam pencapaian tujuan pergelaran melalui serangkaian tindakan yang telah dan tengah dilakukan panitia pergelaran. Apakah penonton telah terbina dan terjaring untuk datang menyaksikan pergelaran ?

Kalau terjadi pergelaran dengan sepi penonton atau tidak ada penonton, perlu dievaluasi dan ditinjau kembali persiapan publikasi dan pemasaran. Kurangnya pihak-pihak sponsor atau pun donator dalam kerjasama kemitraan, berarti perlu dikaji mengenai timming atau waktu . Apakah akibat yang terjadi, akibat adanya kegiatan yang sama dengan kegiatan yang diselenggarakan orang lain sehingga pemberdayaan kemitraan tidak dapat dilakukan sebagai penunjang pergelaran.

Tujuan persiapan adalah sebagai evaluator dan motivator pergelaran pergelaran pada hal-hal yang dilakukan, hal-hal yang tidak pantas dikerjakan dan hal-hal yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada. Dalam hal ini baik, tanggungjawab yang dilakukan Pimpinan Produksi atau Sutradara selaku penanggungjawab materi seni harus siap dengan tantangan yang ada dan selalu bersikap optimis menghadapi keadaan.

a. Menyiapkan Materi Teater

Menyiapkan materi Teater berarti segala hal persiapan yang dilakukan penanggungjawab materi seni, yakni Sutradara, pemain dan pendukung artistik pergelaran dengan tujuan menciptakan karya Teater yang bermutu hingga mendatangkan tanggapan positif dari masyarakat penontonnya. Dalam hal ini, jelas seluruh pendukung penyaji Teater, mau tidak mau harus Sumber: Dok. Kemdikbud bersikap konsekwen pada rencana produksi Gambar 7.9 Eksplorasi Musik materi seni dan sejalan dengan rambu-rambu sebagai Aktivitas Penyiapan Materi Musik Pengiring Teater jadwal waktu yang telah ditetapkan.

Rencana dan persiapan materi seni yang dikomunasikan Sutradara, dituang dalam bentuk konsep garap untuk dijalankan, dihargai, dan disetujui oleh beberapa awak pendukung pergelaran melalui proses produksi Teater. Konsep garap Teater berupa gambaran penyajian Teater secara konsep atau secara tertulis, berisi : Judul garap, Ide garap, Tema Garap, Bentuk Garap, Sinopsis, Susunan pemain, Disain artistik dan Analisis naskah atau lakon yang dibawakan.

b. Menyiapkan Sarana Prasarana

Sarana prasarana dalam pergelaran Teater adalah salah satu faktor penunjang keberhasilan pergelaran. Sarana prasarana ini meliputi pengadaan barang dan alat guna kebutuhan pergelaran, diantaranya: Tempat dan gedung pertunjukan, set panggung, lampu, kostum, peralatan pemain (golok, tombak, tapeng, gada, sampur, gondewa, panah, bakul, alat tenun, kursi singgasana, sebagai Aktivitas Penyiapan bale-bale, pohon-pohonan, dll).

Untuk memenuhi kebutuhan sarana prasarana dalam bidang artistik, seorang penata, biasanya melakukan inventeatersasi barang dan alat yang dimiliki sekolah, atau dengan cara meminjam barang atau alat dari perorangan/ sanggar seni atau juga dengan sengaja barang dan alat yang dibutuhkan harus dibuat sebab faktor kesulitan barang dan alat sulit di dapat.

Tata Pentas adalah karya seni visual yang membantu menjelaskan suatu adegan da babak dalam membangun laku dramatik tokoh cerita di atas panggung. Tata Pentas adalah ekspresi para penata artistik dengan melibatkan para pendukung dan pekerja panggung dalam mewujudkan karyanya. Kegiatan para penata pentas dalam kreativtas seni, meliputi penataan, sebagai berikut.
  • Tata panggung, sebagai setting dan dekorasi panggung mengungkapkan; tempat, waktu dan kejadian peristiwa pertunjukan, biasanya dilakukan perubahan tata panggung setiap pergantian babak dalam cerita.
  • Tata lampu disebut juga tata cahaya dan effek pencahayaan. Berfungsi sebagai alat penerang juga memberi efek suasana adegan dan membangun atmosfir pertunjukan.
  • Tata rias dan busana, sebagai penguat, memperjelas karakter tokoh, baik secara fisikal, psikis, moral atau status sosial.
  • Tata properti, peralatan-peralatan pentas bersifat seperti : tas, topi, cangklong, tongkat, gelas, piring dll.
  • Tata Musik, sebagai pengisi dan pembangun suasana pertunjukan melalui gending, musik, suara atau bunyi dan effek audio.
  • Tata Multimedia, sebagai pemanfaatan teknologi, seperti LCD, OHP.
  • Sound Engineering, sebagai kelengkapan pertunjukan guna membantu mengeraskan dan mengharmoniskan suara.
Unsur seni teater selanjutnya adalah tempat pertunjukan berfungsi sebagai penunjuk ruang, waktu dan kejadian peristiwa pertunjukan, baik dalam suatu adegan atau babak pertunjukan.

Jenis panggung pada dasarnya dapat dibedakan antara lain:
  1. Panggung arena, panggung yang dapat dilihat dari semua arah penonton, biasanya pertunjukan teater tradisi.
  2. Panggung proscenium, atau disebut panggung di dalam gedung, yakni penonton hanya dapat menikmati dari arah depan (adanya jarak penonton dan tontonan) biasanya pertunjukan teater modern.
  3. Panggung campuran adalah bentuk-bentuk panggung antara perpaduan panggung arena dan panggung proscenium, misalnya; Panggung bentuk L, U, I, Segi enam, segi lima atau setengah lingkaran. Biasanya panggung semacam ini dipergunakan dalam kepentingan showbiz, catwork (modeling).


c. Menyiapkan Publikasi
Publikasi adalah upaya sosialisasi atau informasi kepada penonton yang dilakukan panitia non artistik tentang garapan Teater dan kapan waktu pergelaran Teater diselenggarakan atau dipergelarkan.

Publikasi pergelaran Teater dapat dilakukan dengan berbagai informasi, antara lain: Media elektronik, seperti ; Televisi, Bioskop, Radio. Mass media, seperti ; Koran, majalah, jurnal, Poster, Pamlet atau Flayer, Spanduk, Baligo atau Banner.
Persiapan Pergelaran Teater di Sekolah
Contoh Poster Publikasi Pagelaran Teater

d. Menyiapkan Penonton
Penonton adalah salah satu prasarat di dalam pergelaran, termasuk di dalamnya pergelaran Teater. Pergelaran tanpa penonton, peristiwa pergelaran tak akan terjadi. Oleh sebab itu, unsur penonton di dalam seni perlu memperoleh perhatian. Perhatian di sini bersifat saling membutuhkan. Panitia pergelaran butuh penonton atau apresiator, juga sebaliknya penonton butuh materi Teater yang dapat memuaskan atau memenuhi apa yang menjadi harapan penonton, yakni pergelaran Teater yang layak untuk dijual atau dipergelarkan.

Menyiapkan penonton berarti pergelaran dan penyaji seni harus siap melayani dan menerima kritik dari penonton. Pergelaran tanpa kritikan adalah pergelaran yang tidak membangun penonton untuk aktif di dalamnya. Kritik penonton sebagai respon penonton untuk mengambil bagian atau turut berpartisipasi dalam memahami dan memaknai pergelaran yang disajikan. Upaya-upaya dalam mempersiapkan penonton dapat dilakukan dengan cara: kemiteraan, publikasi, pemasaran atau pun undangan secara gratis. Di bawah penyusun sertakan contoh tiket dan undangan dalam sebuah pergelaran.

e. Menyiapkan Kemitraan
Kemiteraan adalah jalinan, hubungan, kerjasama yang dilakukan seseorang atau suatu organisasi untuk bersama-sama mengikat diri dalam suatu kerja atau kegiatan. Kemiteraan bersifat saling menguntungkan dibangun oleh suatu kepercayaan. Kemiteraan akan tetap terbina dan terjaga apabila satu sama lain tidak merasa dirugikan atau satu sama lain sama- sama merasa diuntungkan. Modal kemiteraan adalah kejujuran dan saling percaya. Persiapan untuk menjalin kerjasama atau kemiteraan dalam pergelaran Teater adalah kejelasan maksud dan tujuan panitia pergelaran pergelaran pada calon yang akan diajak bermitera. Kejelasan maksud dan tujuan pergelaran Teater dituangkan dalam bentuk ajuan atau permohonan kerjasama yang disebut dengan proposal pergelaran yang disusun Pimpinan Produksi berserta staf produksi.

Melalui proposal dan surat pengantar sebagai alamat tujuan bermitra, calon mitra dapat memahami maksud dan tujuan pergelaran sekaligus mengetahui kebutuhan yang diharapkan oleh pergelaran, apakah bantuan publikasi, bantuan percetakan, bantuan konsumsi, bantuan transportasi, bantuan dana, bantuan penjaringan penonton, bantuan fasilitas gedung, bantuan peralatan, atau berupa tawaran kerjasama sponsorship, kerjasama . Dengan demikian proposal yang sama dapat diberdayakan untuk kepentingan kebutuhan pergelaran, tetapi dengan syarat isi surat pengantarnya harus dibedakan sesuai dengan kebutuhan atau keperluan panitia pergelaran.

Sebagai contoh, dalam melakukan kemitraan terutama menjalin kerjasama dengan pihak sponsor, berikut ini ada beberapa hal yang dapat dijadikan acuan yang disertai dengan beberapa penawaran alternative ruang iklan serta panduan di dalam menyusun bab IX acara atau booklet dan leaflet.

Pelaksanaan Pergelaran Teater
Kegiatan pelaksanaan di dalam pergelaran Teater, berupa pengkondisian dan pelaksanaaan dilapangan dari masing-masing bidang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab kerja kepanitiaan berdasar persiapan akhir yang telah ditetapkan. Kegiatan pelaksanaan pergelaran Teater, meliputi: pelaksanaan kerja kepanitiaan dan pergelaran Teater.

Pada kegiatan pelaksanaan Teater berkaitan dengan bidang acara memegang peranan penting sebagai pengatur dan pengendali jalannya acara pergelaran.

Pasca Pergelaran
Pasca pelaksanaan adalah kegiatan akhir dari Teater, dimana semua peralatan dan kebutuhan pentas yang telah dipakai harus kembali pada tempat atau pada pemiliknya secara tertib dan aman dengan tidak lupa melakukan chek and rechek sesuai dengan daftar peralatan atau sarana prasarana yang dibawa dan dipinjam. Hal lain yang harus dibina adalah kerjasama dalam bentuk kemitraan sebagai bukti kerjasama baik dan saling menguntungkan yakni adanya media promosi dan publikasi berupa : Poster, Spanduk, Pamlet, T-Shirt, Booklet atau Leaflet yang dipilih sesuai perjanjian agar kerjasama yang dibangun dapat terjalin dan terbina untuk ke depannya.

Tahapan pasca pelaksanaan pun adalah wahana kegiatan evaluasi baik karya seni berupa Teater atau laporan panitia atau keproduksian sebagai acuan untuk melangkah dan bertindak selanjutnya dari segala kelemahan yang ada dan atau keberhasilan-keberhasilan yang telah didapat.

Kegiatan laporan yang dilakukan Pimpinan Produksi harus bersifat tercatat, tertulis dan terbuka kepada penanggungjawab kegiatan dan semua pendukung acara, terutama menyangkut: laporan keuangan yang diperoleh dari sumber-sumber yang telah direncanakan dengan jumlah pengeluaran yang dipakai kegiatan pergelaran. Sekaligus sebagai ajang penghargaan kepada seluruh pendukung acara berupa kesejahteraan atau honorarium dan produk sponsor, itu pun kalau ada dan memungkinkan. Jika tidak ada, tetap laporan harus dibuat tertulis dan disampaikan kepada semua pendukung acara.

Setelah kalian belajar mengenai teknik pergelaran, jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini!
1. Apa saja yang kalian ketahui mengenai teknik pergelaran teater?
2. Jelaskan tugas dan tanggung jawab kalian selaku panitia

pergelaran teater sesuai dengan bidang yang kalian pegang! Kamu telah belajar mengenai lingkup pergelaran teater. Selanjutnya, melalui panitia pergelaran teater yang dibentuk secara kelompok, terstruktur dan terbimbing dengan guru dan teman kalian untuk melakukan kreativitas pergelaran teater sesuai dengan naskah teater yang pernah kalian lakukan dil.

Pengertian Drama Dan Jenis / Macam Drama-PENGERTIAN DONGENG-Definisi Dakwah-Pengertian Paragraf -Definisi: Puisi

Pengertian Drama Dan Jenis / Macam Drama-PENGERTIAN DONGENG-Definisi Dakwah-Pengertian Paragraf -Definisi: Puisi

v    Pengertian Drama Dan Jenis / Macam Drama

ü      Drama adalah suatu aksi atau perbuatan (bahasa yunani). Sedangkan
dramatik adalah jenis karangan yang dipertunjukkan dalan suatu tingkah laku, mimik dan perbuatan. Sandiwara adalah sebutan lain dari drama di mana sandi adalah rahasia dan wara adalah pelajaran. Orang yang memainkan drama disebut aktor atau lakon.
Drama menurut masanya dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu drama baru dan drama lama.
ü      1. Drama Baru / Drama Modern
Drama baru adalah drama yang memiliki tujuan untuk memberikan pendidikan kepada mesyarakat yang umumnya bertema kehidupan manusia sehari-hari.
ü      2. Drama Lama / Drama Klasik
Drama lama adalah drama khayalan yang umumnya menceritakan tentang kesaktian, kehidupan istanan atau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian luar biasa, dan lain sebagainya.
Macam-Macam Drama Berdasarkan Isi Kandungan Cerita :
1. Drama Komedi
Drama komedi adalah drama yang lucu dan menggelitik penuh keceriaan.
2. Drama Tragedi
Drama tragedi adalah drama yang ceritanya sedih penuh kemalangan.
3. Drama Tragedi Komedi
Drama tragedi-komedi adalah drama yang ada sedih dan ada lucunya.
4. Opera
Opera adalah drama yang mengandung musik dan nyanyian.
5. Lelucon / Dagelan
Lelucon adalah drama yang lakonnya selalu bertingkah pola jenaka merangsang gelak tawa penonton.
6. Operet / Operette
Operet adalah opera yang ceritanya lebih pendek.
7. Pantomim
Pantomim adalah drama yang ditampilkan dalam bentuk gerakan tubuh atau bahasa isyarat tanpa pembicaraan.
8. Tablau
Tablau adalah drama yang mirip pantomim yang dibarengi oleh gerak-gerik anggota tubuh dan mimik wajah pelakunya.
9. Passie
Passie adalah drama yang mengandung unsur agama / relijius.
10. Wayang
Wayang adalah drama yang pemain dramanya adalah boneka wayang. Dan lain sebagainya.
v     PENGERTIAN DONGENG
ü      Dongeng termasuk dalam cerita rakyat lisan. Menurut Danandjaja (1984)
cerita rakyat lisan terdiri atas mite, legenda, dan dongeng. Mite adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan dianggap suci oleh yang empunya cerita. Mite ditokohkan oleh para dewa atau makhluk setengah dewa. Peristiwanya terjadi di dunia lain, bukan di dunia seperti yang kita kenal sekarang, dan terjadi pada masa lampau. Sedangkan legenda adalah cerita rakyat yang mempunyai cirri-ciri mirip dengan mite, yaitu dianggap benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci. Legenda ditokohkan oleh manusia, walaupun kadang-kadang mempunyai sifat luar biasa dan sering kali dibantu oleh makhluk-makhluk ajaib. Tempat terjadinya adalah di dunia seperti yang kita kenal sekarang, dan terjadinya belum terlalu lampau. Sebaliknya, dongeng adalah cerita rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita dan dongeng tidak terikat oleh waktu maupun tempat. Dongeng diceritakan terutama untuk hiburan, walaupun banyak juga dongeng yang melukiskan kebenaran, berisi ajaran moral, bahkan sindiran.
Menurut Anti Aarne dan Stith Thompson, dongeng dikelompokkan dalam
empat golongan besar, yaitu :
  • Dongeng binatang
Dongeng binatang adalah dongeng yang ditokohi oleh binatang peliharaan atau binatang liar. Binatang-2 dalam cerita jenis ini dapat berbicara atau berakal budi seperti manusia. Di Negara-negara Eropa binatang yang sering muncul menjadi tokoh adalah rubah, di Amerika Serikat binatang itu adalah kelinci, di Indonesia binatang itu Kancil dan di Filipina binatang itu kera. Semua tokoh biasanya mempunyai sifat cerdik, licik dan jenaka.
  • 2. Dongeng biasa
Dongeng biasa adalah jenis dongeng yang ditokohi manusia atau biasanya adalah kisah suka duka seseorang, misalnya dongeng Ande-Ande Lumut, Joko Kendil, Joko Tarub, Sang Kuriang serta Bawang Putih dan Bawang Merah.
  • 3. Lelucon atau anekdot
Lelucon atau anekdot adalah dongeng yang dapat menimbulkan tawa bagi yang mendengarnya maupun yang menceritakannya. Meski demikian, bagi masyarakat atau orang menjadi sasaran, dongeng itu dapat menimbulkan rasa sakit hati.
  • 4. Dongeng Berumus
Dongeng berumus adalah dongeng yang strukturnya terdiri dari pengulangan. Dongeng ini ada tiga macam, yaitu dongeng bertimbun banyak (cumulative tales), dongeng utk mempermainkan orang (catch tales), dan dongeng yang tidak mempunyai akhir (endless tales)
ü      Pada mulanya kegiatan bercerita atau menuturkan cerita hanya dilakukan dan
ditujukan untuk orang dewasa, misalnya para prajurit, nelayan, dan musafir yang sering kali tidur di tenda-tenda. Biasanya yang diceritakan adalah cerita-cerita rakyat yang diturunkan secara turun temurun dari mulut ke mulut.
ü      Namun, pada beberapa kebudayaan, para orang tua dan muda berkumpul
Bersama untuk mendengarkan dongeng yang dibawakan oleh seorang tukang cerita atau pendongeng yang di beberapa kebudayaan biasanya merangkap sebagai tabib. Selain menyampaikan hiburan, pendongeng biasanya juga menyampaikan atau mengajarkan adat kebiasaan dan moral kepada orang muda
ü      Masyarakat Indonesia sudah mengenal dongeng sejak zaman dulu. Di Sumatra
misalnya, ada orang yang biasa disebut “pelipur lara”. Pelipur lara adalah punggawa kerajaan yang bertugas menghibur raja, permaisuri, dan anggota keluarga istana lainnya. Di Aceh tukang cerita disebut “pmtoh (kope)”, sedangkan di Jawa ada yang disebut sebagai “tukang kentrung”. Tukang kentrung berkeliling dari satu tempat ke tempat lain sambil membawa semacam tambur yang disebut “terbang”. Di Jakarta (Betawi) ada “syahibul hikayat”. Mereka mendongeng sambil diiringi alat-alat tersebut dan cerita-cerita yang dituturkan biasanya bersifat religius atau magis.

v    Definisi Dakwah

ü      Dakwah merupakan proses yang berkesinambungan yang ditangani
oleh para pengemban dakwah dalam rangka mengubah sasaran dakwah agar bersedida masuk ke jalan Allah, dan secara bertahap menuju perkehidupan yang Islami. Suatu proses yang berkenambungan adalah suatu proses yang bukan insidental atau kebetulan, melainkan benar-benar direncanakan, dilaksanakan, dilaksanakan dan dievaluasi secara terus menerus oleh para pengemban dakwah dalam rangka mengubah perilaku sasaran dakwah sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah dirumuskan.
ü      Sudah bukan waktunya lagi, dakwah dilakukan asal jalan, tanpa sebuah
perencanaan yang matang, baik yang menyangkut materinya, tenaga pelaksanya, ataupun metode yang dipergunakannya. Memang benar, sudah menjadi sunnatullah bahwa yang hak akan menghancurkan yang batil (QS. Al-Isra: 81), tetapi sunnatullah ini berkaitan dengan sunnatullah yang lain, yaitu bahwasannya Allah SWT sangat mencintai dan meridhai kebenaran yang diperjuangkan dalam sebuah barisan yang rapi dan teratur. (QS. Ash-Shaf: 4)
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering sekali mendengar kata dakwah. Dan itu sudah tidak asing lagi. Apalagi kita sebagai umat Muslim. Pastinya akan lebih sering mendengar kata tersebut.
Dakwah bisa diartikan penyebaran ilmu agama Islam yang dilakukan oleh seseorang atau suatu lembaga keagamaan kepada khalayak banyak. Akan tetapi, dakwah tidak bisa hanya diartikan seperti itu saja. Karena pada dasarnya, dakwah itu memiliki arti yang lebih luas dan cara penyampaian yang sangat beragam. Karena ada beberapa cara yang bisa kita gunakan untuk berdakwah. Bisa secara langsung atau tatap muka dalam artian seorang da’i atau penceramah langsung berhadapan dengan pendengarnya untuk memberikan tausyiah-tausyiah agama Islam dalam satu ruangan dan waktu. Atau bisa juga secara tidak langsung atau yang  biasa disebut dengan dakwah secara on line.  Dakwah secara on line bisa dilakukan dengan memanfaatkan jasa internet atau hand phone. Dengan begitu, kita bisa berdakwah dimana saja dan kapan saja.
Kenapa kita begitu antusias membahas masalah dakwah ini? Seperti yang telah kita tahu bahwa Allah SWT telah mewajibkan kita untuk berdakwah atau menyebarkan agama Allah SWT. Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur’an,”Sampaikanlah walau satu ayat.”
Oleh dasar itulah, apabila kita mendapatkan suatu ilmu baru dan kita memiliki kesempatan, kita harus mengamalkan ilmu tersebut. Agar ilmu tersebut berguna bagi kita semua baik di dunia maupun di akhirat.
Dakwah tidak hanya dilakukan oleh seorang da’i atau penceramah kondang. Asal kita mau, kita juga bisa berdakwah. Dan dengan adanya dakwah on line tersebut, kita bisa dengan mudah membagi ilmu kita kepada orang lain kapanpun dan dimanapun kita berada. Karena caranya mudah, murah, cepat serta tidak berbelit-belit.
Dakwah Islam adalah agama dakwah artinya agama yang selalu mendorong pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah. Kemajuan dan kemunduran umat Islam sangat berkaitan erat dengan kegiatan dakwah yang dilakukannya.
Karena itu, Al-Qur’an menyebutkan kegiatan dakwah dengan ahsanul qaula (ucapan dan perbuatan yang paling baik) (Fushilat: 33). Predikat khaira ummah (umat yang paling baik dan pilihan) hanyalah diberikan Allah SWT kepada kelompok umat yang aktif terlibat dalam kegiatan dakwah (Ali Imran: 110) pertolongan Allah SWT pasti diberikan kepada siapa saja yang patut mendapatkannya, yaitu mereka yang dalam posisi, jabatan pekerjaan, dan keahlian apapun selalu menegakkan shalat, mengeluarkan infak, zakat, aktif melakukan kegiatan amar ma’ruf nahi mungkar atau dakwah (QS. Al-Hajj: 40-41).
Sebaliknya, azab-Nya akan turun kepada siapa saja yang enggan melakukan kegiatan dakwah (QS. Al-Maidah: 79) dalam kehidupan dunia, azab tersebut berbentuk munculnya pemimpin-pemimpin yang jahat, zalim, dan angkara murka yang menguasai semua kehidupan kaum muslimin. Sementara do’a yang dipanjatkan kepada Allah SWT oleh kaum muslimin yang baik, akan tetapi pasif dan apatis, tidak akan dikabulkan-Nya. (HR. Muslim)
Mengingat fungsi dan peran dakwah yang demikian penting dan menentukan, maka pengertian dakwah dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya, harus dipahami secara tepat dan benar, sejalan dengan ketentuan Al-Qur’an, Sunnah Rasul dan sirah nabawiyah yang berisikan petunjuk bagaimana dakwah itu dilakukan, sehingga menghasilkan pribadi-pribadi yang istiqamah dan tangguh, dan melahirkan tatanan masyarakat yang Islami.

v    Pengertian Paragraf / Alinea dan Bagian dari Paragraf – Bahasa Indonesia

ü      Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah
yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama.
– Syarat sebuah paragraf
Di setiap paragraf harus memuat dua bagian penting, yakni :
1. Kalimat Pokok
Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas.
2. Kalimat Penjelas
Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari kalimat pokok suatu paragraf.
– Bagian-Bagian Suatu Paragraf yang Baik
A. Terdapat ide atau gagasan yang menarik dan diperlukan untuk merangkai keseluruhan tulisan.
B. Kalimat yang satu dengan yang lain saling berkaitan dan berhubungan dengan wajar.
v     Definisi: Puisi

Definisi: Puisi adalah kesadaran imajinatif pengalaman diungkapkan melalui makna, suara, dan pilihan bahasa berirama sehingga menimbulkan respons emosional. Poetry has been known to employ meter and rhyme, but this is by no means necessary. Puisi telah diketahui menggunakan meter dan rima, tapi ini tidak berarti diperlukan. Poetry is an ancient form that has gone through numerous and drastic reinvention over time. Puisi adalah bentuk kuno yang telah melalui berbagai penemuan kembali dan drastis dari waktu ke waktu. The very nature of poetry as an authentic and individual mode of expression makes it nearly impossible to define. Hakikat puisi sebagai modus individu otentik dan ekspresi menjadikannya hampir tidak mungkin untuk didefinisikan.